27/09/2016

Tingkatan Kesucian Dalam Agama Buddha


ARIYA PUGGALA
 (Mahkluk Suci)

A.     Pengertian
Ariya puggala berasal dari dua kata yaitu Ariya dan Puggala. Ariya berarti suci, mulia; sedangkan puggala berarti mahkluk. Jadi ariya puggala adalah mahkluk suci, dalam hal ini berarti mahkluk yang telah mencapai suatu tingkat kesucian. Pencapaian tingkat kesucian tersebut di ukur dari seberapa banyak belenggu batin (Samyojana) yang telah berhasil di patahkan dan dilemahkan. Jika seseorang yang telah mampu mencapai satu saja tingkat kesucian, maka ia dapat disebut telah masuk ke zona aman dari siklus tumimbal lahir, karena seseorang yang telah menjadi ariya puggala tidak akan pernah lagi terlahir kea lam-alam rendah, namun akan terus naik ke alam yang lebih tinggi dan mencapai ke Arhatan.

B.     Keselamatan Dalam Agama Buddha
Buddha gotama telah berjasa sangat besar karena telah berkenan membabarkan Dhamma yang membawa kebahagiaan, umat Buddha sudah sepantasnya memberikan penghormatan yang tak terhingga kepada-Nya, namun demikian Buddha gotama tidak meng-klaim diri-Nya sebagai juru selamat dalam agama Buddha. Buddha mengatakan bahwa juru selamat setiap orang/mahkluk adalah diri sendiri, yaitu  yang telah mampu mencapai suatu tingkat kesucian karena tekun dan giat melatih diri dalam dhamma. Inilah keselamatan yang sesungguhnya.
Tingkat kesucian itulah yang membawa diri seseorang mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Terdapat empat tingkat kesucian yaitu : Sotapana, Sakadagami, Anagami, Arahat. Melalui latihan dan usaha yang tekun oleh diri sendiri, maka keselamatan yang sesungguhnya dapat direalisasi oleh satiap orang. Buddha mengajarkan agar tidak menyerahkan diri kepada kekuatan di luar, karena sesungguhnya diri sendirilah yang bertanggung jawab atas nasibnya sendiri.
“jadilah pelita bagi dirimu sendiri. Jadilah pelindung bagi dirimu sndiri. Jangan menyandarkan dirimu pada perlindungan dari luar. Peganglah teguh dharma sebagai pelita. Peganglah teguh dharma sebagai pelindung. Jangan mencari perlindungan di luar dirimu” (D.II.100).
Berikut keempat tingkat kesucian yang dikenal dalam BUddhisme :
1.         Sotapana : yaitu pemenang arus (Nibbana), merupakan tingkat kesucian yang pertama. Seseorang yang telahmencapai tingkat kesucian ini akan terlahir kembali paling banyak tujuh kali lagi sebelum mencapai tingkat kesucian Arahat. Sotapana terdiri dari tiga jenis yaitu :
a.         Ekabiji Sotapanna : Terlahir kembali 1 kali
b.         Kolamkola Sotapanna : Terlahir 2 atau 3 kali lagi.
c.         Sattakhattuparana Sotapanna : Terlahir kembali 7 kali lagi.

2.         Sakadagami : yaitu yang telah kembali satu kali lagi, merupakan tingkat kesucia kedua. Seseorang yang telah mencapai tingkat kesucian ini akan terlahir kembali sebanyak satu kali lagi sebelum mencapai tingkat kesucian Arahat. Sakadagami terdiri dari lima jenis yaitu :
a.         Idha Patva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala dan Arahata-phala di alam manusia di kehidupan yg sama).
b.         Tattha Patva Tattha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala dan Arahata-phala di alam Deva di kehidupan yg sama)
c.         Idha patva tattha parinibbayi (mencapai sakadagami phala di alam manusia, setelah meninggal dunia dilahirkan di alam dewa dan mencapai arahat di alam dewa.
d.         Tattha Patva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala di alam Deva terlahir dan capai Arahata-phala di alam manusia)
e.         Idha Patva Tattha Nibbattitva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala di alam manusia terlahir di alam Deva dan Arahata-phala di alam manusia

3.         Anagami : yaitu tidak pernah kembali, tidak akan kembali lagi terlahir di kama sugati bhumi, namun akan terlahir di salah satu alam rupa bhumi dan mencapai tingkat kesucian Arahat di sana. Anagami terdiri dari lima jenis yiatu:
a.         Antara-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dlm usia yg belum mencapai setengah usia).
b.         Upahacca-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dlm usia yg hampir mencapai setengah usia).
c.         Asankhara-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dg tidak usah berusaha keras).
d.         Sasangkharapanibbai (Anagami yang mencapai arahat dan parinibbana dengan berusaha keras)
e.         Uddhamsoto-akanitthagami (Anagami capai arahat dan Parinibbana di alam kehidupan Akanittha).

4.         Arahat: yaitu yang telah terbebas dari belenggu tanha. Seorang yang telah mencapai tingkat kesucian arahat berarti telah berhasil merealisasi Nibbana dalam kehidupan saat ini juga. Dan tidak akan pernah terlahir lagi di alam manapun dalam 31 alam kehidupan tersebut. Arahat terdiri dari tiga jenis yaitu:
a.         Sukhavipasako (Memiliki pandangan terang saja, tak punya Jhana).
b.         Tevijjo (Memiliki 3 macam Abhinna-pengetahuan) :
1)    Pubbenivasanussatinana (Kemampuan untuk mengingat tumimbal-lahir yg dahulu).
2)    Dibbacakhunana (Kemampuan melihat alam halus dan muncul lenyapnya makhluk yg bertumimbal lahir sesuai dg kammanya masing-masing).
3)    Asavakkhayanana (Kemampuan untuk memusnahkan kekotoran batin).

c.         Chalabhinno (Memiliki 6 kekuatan batin) :
1)    Pubbenivasanussatinana (Kemampuan untuk mengingat tumimbal-lahir yg dahulu).
2)    Dibbacakhunana (Kemampuan melihat alam halus dan muncul lenyapnya makhluk yg bertumimbal lahir sesuai dg kammanya masing-masing).
3)    Asavakkhayanana (Kemampuan untuk memusnahkan kekotoran batin).
4)    Cetopariyanana (Kemampuan membaca pikiran makhluk lain)
5)    Dibbasotanana (Kemampuan mendengar suara makhluk jauh dan dekat di seluruh alam kehidupan).
6)    Iddhividhanana (Kekuatan magis ; rubah wujud, menghilang)

d.         Patisambhidapatta (Memiliki 4 macam Patisambhida) :
1)    Attha (Kepandaian mengetahui akibat-akibat)
2)    Dhamma (Kepandaian mengetahui sebab-sebab)
3)    Niruti (Kepandaian didalam menggunakan kata-kata).
4)    Patibhana (Kepandaian didalam cara penyesuaian).

No comments:

Post a Comment