ARIYA PUGGALA
(Mahkluk Suci)
A.
Pengertian
Ariya
puggala berasal dari dua kata yaitu Ariya dan Puggala. Ariya berarti suci,
mulia; sedangkan puggala berarti mahkluk. Jadi ariya puggala adalah mahkluk
suci, dalam hal ini berarti mahkluk yang telah mencapai suatu tingkat kesucian.
Pencapaian tingkat kesucian tersebut di ukur dari seberapa banyak belenggu
batin (Samyojana) yang telah berhasil di patahkan dan dilemahkan. Jika
seseorang yang telah mampu mencapai satu saja tingkat kesucian, maka ia dapat
disebut telah masuk ke zona aman dari siklus tumimbal lahir, karena seseorang
yang telah menjadi ariya puggala tidak akan pernah lagi terlahir kea lam-alam
rendah, namun akan terus naik ke alam yang lebih tinggi dan mencapai ke
Arhatan.
B.
Keselamatan Dalam Agama
Buddha
Buddha gotama telah berjasa sangat besar karena telah berkenan
membabarkan Dhamma yang membawa kebahagiaan, umat Buddha sudah sepantasnya
memberikan penghormatan yang tak terhingga kepada-Nya, namun demikian Buddha
gotama tidak meng-klaim diri-Nya sebagai juru selamat dalam agama Buddha.
Buddha mengatakan bahwa juru selamat setiap orang/mahkluk adalah diri sendiri,
yaitu yang telah mampu mencapai suatu
tingkat kesucian karena tekun dan giat melatih diri dalam dhamma. Inilah
keselamatan yang sesungguhnya.
Tingkat kesucian itulah yang membawa diri seseorang
mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Terdapat empat tingkat kesucian yaitu :
Sotapana, Sakadagami, Anagami, Arahat. Melalui latihan dan usaha yang tekun
oleh diri sendiri, maka keselamatan yang sesungguhnya dapat direalisasi oleh
satiap orang. Buddha mengajarkan agar tidak menyerahkan diri kepada kekuatan di
luar, karena sesungguhnya diri sendirilah yang bertanggung jawab atas nasibnya
sendiri.
“jadilah pelita bagi dirimu sendiri. Jadilah pelindung bagi dirimu
sndiri. Jangan menyandarkan dirimu pada perlindungan dari luar. Peganglah teguh
dharma sebagai pelita. Peganglah teguh dharma sebagai pelindung. Jangan mencari
perlindungan di luar dirimu” (D.II.100).
Berikut keempat tingkat kesucian yang dikenal dalam
BUddhisme :
1.
Sotapana : yaitu
pemenang arus (Nibbana), merupakan tingkat kesucian yang pertama. Seseorang
yang telahmencapai tingkat kesucian ini akan terlahir kembali paling banyak
tujuh kali lagi sebelum mencapai tingkat kesucian Arahat. Sotapana terdiri dari
tiga jenis yaitu :
a.
Ekabiji Sotapanna : Terlahir kembali 1 kali
b.
Kolamkola Sotapanna : Terlahir 2 atau 3 kali lagi.
c.
Sattakhattuparana Sotapanna : Terlahir kembali 7 kali lagi.
2.
Sakadagami : yaitu yang
telah kembali satu kali lagi, merupakan tingkat kesucia kedua. Seseorang yang
telah mencapai tingkat kesucian ini akan terlahir kembali sebanyak satu kali
lagi sebelum mencapai tingkat kesucian Arahat. Sakadagami terdiri dari lima
jenis yaitu :
a.
Idha Patva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala dan Arahata-phala di alam manusia di kehidupan yg
sama).
b.
Tattha Patva Tattha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala dan Arahata-phala di alam Deva di kehidupan yg
sama)
c.
Idha
patva tattha parinibbayi (mencapai sakadagami phala di alam manusia, setelah
meninggal dunia dilahirkan di alam dewa dan mencapai arahat di alam dewa.
d.
Tattha Patva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala di alam Deva terlahir dan capai Arahata-phala di
alam manusia)
e.
Idha Patva Tattha Nibbattitva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala di alam manusia terlahir di alam
Deva dan Arahata-phala di alam manusia
3.
Anagami : yaitu
tidak pernah kembali, tidak akan kembali lagi terlahir di kama sugati bhumi,
namun akan terlahir di salah satu alam rupa bhumi dan mencapai tingkat kesucian
Arahat di sana. Anagami terdiri dari lima jenis yiatu:
a.
Antara-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dlm usia yg belum mencapai setengah
usia).
b.
Upahacca-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dlm usia yg hampir mencapai setengah
usia).
c.
Asankhara-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dg tidak usah berusaha keras).
d.
Sasangkharapanibbai
(Anagami yang mencapai arahat dan parinibbana dengan berusaha keras)
e.
Uddhamsoto-akanitthagami (Anagami capai arahat dan Parinibbana di alam kehidupan Akanittha).
4.
Arahat: yaitu yang
telah terbebas dari belenggu tanha. Seorang yang telah mencapai tingkat
kesucian arahat berarti telah berhasil merealisasi Nibbana dalam kehidupan saat
ini juga. Dan tidak akan pernah terlahir lagi di alam manapun dalam 31 alam
kehidupan tersebut. Arahat terdiri dari tiga jenis yaitu:
a.
Sukhavipasako (Memiliki
pandangan terang saja, tak punya Jhana).
b.
Tevijjo (Memiliki 3 macam Abhinna-pengetahuan) :
1)
Pubbenivasanussatinana (Kemampuan untuk mengingat tumimbal-lahir yg dahulu).
2)
Dibbacakhunana
(Kemampuan melihat alam halus dan muncul lenyapnya makhluk yg bertumimbal lahir
sesuai dg kammanya masing-masing).
3)
Asavakkhayanana
(Kemampuan untuk memusnahkan kekotoran batin).
c.
Chalabhinno (Memiliki 6 kekuatan batin) :
1)
Pubbenivasanussatinana (Kemampuan untuk mengingat tumimbal-lahir yg dahulu).
2)
Dibbacakhunana
(Kemampuan melihat alam halus dan muncul lenyapnya makhluk yg bertumimbal lahir
sesuai dg kammanya masing-masing).
3)
Asavakkhayanana
(Kemampuan untuk memusnahkan kekotoran batin).
4)
Cetopariyanana
(Kemampuan membaca pikiran makhluk lain)
5)
Dibbasotanana
(Kemampuan mendengar suara makhluk jauh dan dekat di seluruh alam kehidupan).
6)
Iddhividhanana (Kekuatan
magis ; rubah wujud, menghilang)
d.
Patisambhidapatta (Memiliki 4 macam Patisambhida) :
1)
Attha (Kepandaian
mengetahui akibat-akibat)
2)
Dhamma (Kepandaian mengetahui
sebab-sebab)
3)
Niruti (Kepandaian
didalam menggunakan kata-kata).
4)
Patibhana (Kepandaian
didalam cara penyesuaian).