27/09/2016

Cara Mencapai Tingkat Kesucian


 Cara mencapai Tingkat kesucian

Setiap tingkat kesucian yang dicapai merupakan hasil dari usaha dan keberhasilan melenyapkan sebagian atau seluruh belenggu atau samyojana.
1.         Sotapana        : mematahkan tiga belenggu (1-3)
2.         Sakadagami    : mematahkan 3 belenggu (1-3) dan melemahkan dua belenggu selajutnya(4-5) 
3.         Anagami         : mematahkan lima belenggu (1-5)
4.         Arahat            : mematahkan semua belenggu

Terdapat sepuluh belenggu batin atau samyojana yang harus dapat dipatahkan oleh seeorang yang bertekad mencapai suatu tingkat kesucian yaitu :
1.         Sakaya ditthi               ; yaitu pandangan salah yang menganggap bahwa ada  diri atau jiwa yang kekal
2.         vicikiccha                   ; yaitu keragu-raguan
3.         silabata paramasa       ; yaitu kepercayaan yang salah kepada upacara ritual keagamaan
4.         kamaraga                    ; yaitu kemelekatan pada pemuasan nafsu indriya
5.         patigha                       ; yaitu kebencian dan dendam
6.         ruparaga                     ; keinginan untuk terlahir kembali di alam rupa
7.         aruparaga                    ; keinginan untuk terlahir kembali di alam arupa
8.         mana                          ; kesombongan
9.         udaccha                      ; kegelisahan
10.      avijja                          ; kegelapan batin

Seseorang yang telah berhasil mencapai suatu tingkat kesucaian berarti telah mendapatkan tahap aman dalam proses kehidupannya. Orang yang telah mencapai tingkat kesucian maka kondisi batinnya tidak akan pernah turun lagi, tetapi sebaliknya akan terus maju dan dapat dipastikan mencapai tingkat kesucian yang paling tinggi yaitu menjadi Arahat.
Pencapaian tingkat kesucian tertinggi atau Arahat sama artinya telah merealisasi Nibbana. Jalan menuju Nibbana telah ditunjukkan oleh Buddha dengan sangat jelas, tidak ada yang disembunyikan oleh Buddha dalam ajaran-Nya yang manapun. Dalam – mahasatipatha sutta Buddha menjelaskan cara mencapai Nibbana, “satu-satunya cara o bhikku untuk mencapai Nibbana, yaitu dengan 4 landasan perhatian”.
Yang dimaksud 4 landasan indera yaitu, Vipassana Bhavana, pengembangan mental untuk berlandaskan kontemplasi yang berujung pada Nibbana:
1.         Kontemplasi atas fisik (kayanupassana satipatthana)
2.         Kontemplasi atas mental (vedananupassana satipatthana)
3.         Kontemplasi atas pikiran (cittanupassana satipatthana)
4.         Kontemplasi atas obyek-obyek dhamma (dhammanupassana satipatthana)

Tingkatan Kesucian Dalam Agama Buddha


ARIYA PUGGALA
 (Mahkluk Suci)

A.     Pengertian
Ariya puggala berasal dari dua kata yaitu Ariya dan Puggala. Ariya berarti suci, mulia; sedangkan puggala berarti mahkluk. Jadi ariya puggala adalah mahkluk suci, dalam hal ini berarti mahkluk yang telah mencapai suatu tingkat kesucian. Pencapaian tingkat kesucian tersebut di ukur dari seberapa banyak belenggu batin (Samyojana) yang telah berhasil di patahkan dan dilemahkan. Jika seseorang yang telah mampu mencapai satu saja tingkat kesucian, maka ia dapat disebut telah masuk ke zona aman dari siklus tumimbal lahir, karena seseorang yang telah menjadi ariya puggala tidak akan pernah lagi terlahir kea lam-alam rendah, namun akan terus naik ke alam yang lebih tinggi dan mencapai ke Arhatan.

B.     Keselamatan Dalam Agama Buddha
Buddha gotama telah berjasa sangat besar karena telah berkenan membabarkan Dhamma yang membawa kebahagiaan, umat Buddha sudah sepantasnya memberikan penghormatan yang tak terhingga kepada-Nya, namun demikian Buddha gotama tidak meng-klaim diri-Nya sebagai juru selamat dalam agama Buddha. Buddha mengatakan bahwa juru selamat setiap orang/mahkluk adalah diri sendiri, yaitu  yang telah mampu mencapai suatu tingkat kesucian karena tekun dan giat melatih diri dalam dhamma. Inilah keselamatan yang sesungguhnya.
Tingkat kesucian itulah yang membawa diri seseorang mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Terdapat empat tingkat kesucian yaitu : Sotapana, Sakadagami, Anagami, Arahat. Melalui latihan dan usaha yang tekun oleh diri sendiri, maka keselamatan yang sesungguhnya dapat direalisasi oleh satiap orang. Buddha mengajarkan agar tidak menyerahkan diri kepada kekuatan di luar, karena sesungguhnya diri sendirilah yang bertanggung jawab atas nasibnya sendiri.
“jadilah pelita bagi dirimu sendiri. Jadilah pelindung bagi dirimu sndiri. Jangan menyandarkan dirimu pada perlindungan dari luar. Peganglah teguh dharma sebagai pelita. Peganglah teguh dharma sebagai pelindung. Jangan mencari perlindungan di luar dirimu” (D.II.100).
Berikut keempat tingkat kesucian yang dikenal dalam BUddhisme :
1.         Sotapana : yaitu pemenang arus (Nibbana), merupakan tingkat kesucian yang pertama. Seseorang yang telahmencapai tingkat kesucian ini akan terlahir kembali paling banyak tujuh kali lagi sebelum mencapai tingkat kesucian Arahat. Sotapana terdiri dari tiga jenis yaitu :
a.         Ekabiji Sotapanna : Terlahir kembali 1 kali
b.         Kolamkola Sotapanna : Terlahir 2 atau 3 kali lagi.
c.         Sattakhattuparana Sotapanna : Terlahir kembali 7 kali lagi.

2.         Sakadagami : yaitu yang telah kembali satu kali lagi, merupakan tingkat kesucia kedua. Seseorang yang telah mencapai tingkat kesucian ini akan terlahir kembali sebanyak satu kali lagi sebelum mencapai tingkat kesucian Arahat. Sakadagami terdiri dari lima jenis yaitu :
a.         Idha Patva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala dan Arahata-phala di alam manusia di kehidupan yg sama).
b.         Tattha Patva Tattha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala dan Arahata-phala di alam Deva di kehidupan yg sama)
c.         Idha patva tattha parinibbayi (mencapai sakadagami phala di alam manusia, setelah meninggal dunia dilahirkan di alam dewa dan mencapai arahat di alam dewa.
d.         Tattha Patva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala di alam Deva terlahir dan capai Arahata-phala di alam manusia)
e.         Idha Patva Tattha Nibbattitva Idha Parinibbayi (Capai Sakadagami-phala di alam manusia terlahir di alam Deva dan Arahata-phala di alam manusia

3.         Anagami : yaitu tidak pernah kembali, tidak akan kembali lagi terlahir di kama sugati bhumi, namun akan terlahir di salah satu alam rupa bhumi dan mencapai tingkat kesucian Arahat di sana. Anagami terdiri dari lima jenis yiatu:
a.         Antara-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dlm usia yg belum mencapai setengah usia).
b.         Upahacca-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dlm usia yg hampir mencapai setengah usia).
c.         Asankhara-parinibbayi (Anagami capai arahat dan Parinibbana dg tidak usah berusaha keras).
d.         Sasangkharapanibbai (Anagami yang mencapai arahat dan parinibbana dengan berusaha keras)
e.         Uddhamsoto-akanitthagami (Anagami capai arahat dan Parinibbana di alam kehidupan Akanittha).

4.         Arahat: yaitu yang telah terbebas dari belenggu tanha. Seorang yang telah mencapai tingkat kesucian arahat berarti telah berhasil merealisasi Nibbana dalam kehidupan saat ini juga. Dan tidak akan pernah terlahir lagi di alam manapun dalam 31 alam kehidupan tersebut. Arahat terdiri dari tiga jenis yaitu:
a.         Sukhavipasako (Memiliki pandangan terang saja, tak punya Jhana).
b.         Tevijjo (Memiliki 3 macam Abhinna-pengetahuan) :
1)    Pubbenivasanussatinana (Kemampuan untuk mengingat tumimbal-lahir yg dahulu).
2)    Dibbacakhunana (Kemampuan melihat alam halus dan muncul lenyapnya makhluk yg bertumimbal lahir sesuai dg kammanya masing-masing).
3)    Asavakkhayanana (Kemampuan untuk memusnahkan kekotoran batin).

c.         Chalabhinno (Memiliki 6 kekuatan batin) :
1)    Pubbenivasanussatinana (Kemampuan untuk mengingat tumimbal-lahir yg dahulu).
2)    Dibbacakhunana (Kemampuan melihat alam halus dan muncul lenyapnya makhluk yg bertumimbal lahir sesuai dg kammanya masing-masing).
3)    Asavakkhayanana (Kemampuan untuk memusnahkan kekotoran batin).
4)    Cetopariyanana (Kemampuan membaca pikiran makhluk lain)
5)    Dibbasotanana (Kemampuan mendengar suara makhluk jauh dan dekat di seluruh alam kehidupan).
6)    Iddhividhanana (Kekuatan magis ; rubah wujud, menghilang)

d.         Patisambhidapatta (Memiliki 4 macam Patisambhida) :
1)    Attha (Kepandaian mengetahui akibat-akibat)
2)    Dhamma (Kepandaian mengetahui sebab-sebab)
3)    Niruti (Kepandaian didalam menggunakan kata-kata).
4)    Patibhana (Kepandaian didalam cara penyesuaian).

22/09/2016

TABEL 31 ALAM KEHIDUPAN

TABEL 31 ALAM KEHIDUPAN

Lev
Nama Alam
Rentang Usia
Kategori
31
Nevasanna-na-sanna yatana - bhumi
84.000 MK
Arupa Bhumi
30
Akincanna yatana-bhumi
60.000 MK
29
Vinnanan ca yatana-bhumi
40.000 MK
28
Akasananca yatana-bhumi
20.000 MK
27
Brahma Akanittha-bhumi
16.000 MK
Alam Suddhavasa (khusus bagi anagami)
Jhana IV
Rupa Bhumi
26
Brahma Sudassi-bhumi
8.000 MK
25
Brahma Sudassa-bhumi
4.000 MK
24
Brahma Atappa-bhumi
2.000 MK
23
Brahma Aviha-bhumi
1.000 MK
22
Brahma Asannasatta-bhumi
500 MK
21
Brahma Vehapphala-bhumi
500 MK
20
Brahma Subhakinha-bhumi
64 MK
Jhana III
19
Brahma Appamanasubha-bhumi
32 MK
18
Brahma Paritasubha-bhumi
16 MK
17
Brahma Abhassara-bhumi
8 MK
Jhana II
16
Brahma Appamanabha-bhumi
4 MK
15
Brahma Parittabha-bhumi
2 MK
14
Maha Brahma-bhumi
1 MK
Jhana I
13
Brahma Purohita-bhumi
1/2 MK
12
Brahma Parisajja-bhumi
1/3 MK
11
Paranimmita vasavatti-bhumi
16.000 T.S
Kama sugati bhumi
Kama Bhumi
10
Nimmanarati-bhumi
8000 T.S
9
Tusita-bhumi
4000 T.S
8
Yama-bhumi
2000 T.S
7
Tavatimsa-bhumi
1000 T.S
6
Catummaharajika-bhumi
500 T.S
5
Manussa-bhumi
75 Tahun
4
Asurakaya-bhumi
Tak ada batas
Kama Duggati bhumi/apaya bhumi
3
Peta-bhumi
Tak ada batas
2
Tiracchana-bhumi
Tak ada batas
1
Niraya-bhumi
Tak ada batas

Keterangan batas usia
T.S                               = Tahun Surga
1 MK (Maha Kappa)      = 4 Asankheyya Kappa
1 Asankheyya Kappa     =  20 Antara Kappa

1 Antara Kappa              : Yaitu lamanya proses perubahan batas umur manusia dari rata-rata 10 tahun lalu   naik hingga rata-rata 84.000 tahun kemudian turun lagi hingga rata-rata 10  tahun.